Bacaini.id, KEDIRI – Capaian Indeks Minat Baca (IMB) di Kota Kediri kian menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Hingga akhir tahun 2021, capaian IMB tercatat sekitar 79,7 persen atau termasuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 6 poin dari tahun sebelumnya dengan capaian indeks 73,7. Hal ini mengisyaratkan jika masyarakat Kota Kediri memiliki aktivitas literasi yang tergolong tinggi.
Kepala BAPPEDA Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi menjelaskan terdapat empat dimensi yang menjadi tolok ukur penilaian, antara lain dimensi kecakapan, dimensi akses, dimensi alternatif, dan dimensi budaya. Pemkot Kediri berhasil meraih peningkatan dari keempat dimensi tersebut dibandingkan tahun sebelumnya.
“Dari dimensi akses, Pemkot Kediri telah memberikan fasilitas perpustakaan di setiap sekolah beserta tenaga pengelolanya. Dimensi alternatif, yang menjadi nilai plus adalah rumah dengan bacaan, akses internet individu, penggunaan komputer juga smartphone. Dimensi alternatif ini daya dukungnya berasal dari masyarakat sendiri,” terang Chevy, Sabtu 22 Januari 2022.
Berdasarkan hasil survei BAPPEDA bekerjasama dengan Universitas Brawijaya, Pemkot Kediri menargetkan adanya peningkatan pada dimensi akses dan dimensi budaya. Menurut Chevy, akses di masyarakat seharusnya sudah up to date, artinya bacaan tersedia dalam bentuk digital.
“Selama ini aksesnya masih di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan perpustakaan. Namun, selama pandemi fasilitas-fasilitas ini tidak bisa diakses oleh masyarakat karena PPKM. Ke depan harus diperbanyak bacaan digital untuk masyarakat dengan memanfaatkan teknologi,” jelasnya.
Dalam hal ini, Pemkot Kediri menilai perlu adanya gerakan membaca yang didukung seluruh masyarakat. Guna mendukung gerakan tersebut, Pemkot telah menyediakan Taman Baca Masyarakat.
Lebih lanjut, Chevy menyampaikan bahwa budaya bersosialisasi masyarakat harus ditopang oleh kedewasaan sikap. Kemudahan orang dalam berinteraksi melalui media sosial maupun fasilitas komunikasi lainnya harus diikuti dengan dasar informasi yang valid.
“Minat baca masyarakat perlu ditumbuhkan dan dipupuk dengan baik. Kami sangat welcome, kalau ada masyarakat yang ingin mendirikan komunitas baca, nanti bisa disupport oleh pemerintah,” ujarnya.
Penulis : Novira