Bacaini.id, KEDIRI – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar membagikan ikan cupang kepada warganya. Pembagian ikan ini untuk menekan pertumbuhan jentik nyamuk di rumah-rumah warga.
Sambil menenteng plastik berisi ikan cupang, Mas Abu blusukan ke dalam gang-gang kecil untuk dibagikan kepada warganya. Ikan cupang, menurutnya, efektif menekan populasi jentik nyamuk di tengah ancaman demam berdarah. “Kita membawa ikan cupang karena efektif memakan jentik nyamuk,” kata Mas Abu di Kelurahan Pocanan, Kecamatan Kota, Jumat, 7 Januari 2022.
Ikan-ikan cupang itu diwadahi plastik kecil dan dibagikan kepada warga. Dia berharap ikan itu dipelihara dengan baik di bak-bak penampungan air seperti kamar mandi. Mas Abu mencanangkan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak Nyamuk) setiap Jumat dengan mengerahkan jumantik.
Diperkirakan bulan Januari hingga Februari adalah puncak terjadinya serangan penyakit demam berdarah. Kader jumantik kelurahan diminta lebih aktif memeriksa jentik nyamuk di rumah warga dan memberikan edukasi.
Mas Abu tidak menginginkan upaya pemberantasan sarang nyamuk ini terlambat, sehingga bisa mencegah terjadinya kejadian luar biasa di Kota Kediri.
Aksi Mas Abu ini cukup menarik perhatian warga. Tanpa segan Mas Abu memasuki rumah warga dan memeriksa langsung kondisi kebersihan rumah mereka. Menggunakan senter kecil dia melihat air bak mandi dan memastikan tidak ada jentik nyamuk di sana. “Perhatikan juga air di bawah kulkas dan gantungan baju yang bisa menjadi sarang nyamuk,” pesannya kepada warga yang disambangi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima mengungkapkan sampai saat ini kasus demam berdarah di Kota Kediri tidak banyak. Bila dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama kasusnya menurun jauh sekitar 70 persen.
Meski begitu upaya pencegahan harus terus dilakukan. Salah satunya melalui Gertak Nyamuk ini. “Kita libatkan seluruh elemen yang ada di Kota Kediri untuk melakukan Gertak Nyamuk. Karena percuma kalau tidak dilakukan serentak. Hasilnya tentu tidak maksimal. Bulan Januari hingga Februari biasanya menjadi puncak. Untuk itu kita harus terus lakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya. (HTW)