Bacaini.id, KEDIRI – Bisnis hotel dan restoran di Kota Kediri mengalami kenaikan okupansi 60 persen. Pelaku usaha ini optimis bisa kembali memulihkan usaha di tahun 2022.
Ketua Badan Pimpinan Cabang PHRI Kediri Raya Sri Rahayu Titik Nuryati mengatakan, sejak pemberlakuan PPKM level 1, sektor perhotelan, restoran dan pariwisata menggeliat lagi. Bahkan kini untuk hotel sudah mengalami kenaikan okupansi sekitar 55-60 persen.
“Pemda sudah mulai mengadakan event. Harapannya dengan event di daerah ini akan bisa mendatangkan wisatawan meskipun lokal. Tentunya ini juga nantinya dari usaha hotel dan restoran akan terdampak juga jika pemerintah memunculkan itu, lebih menggeliat lagi,” kata Sri Rahayu, Rabu, 5 Januari 2021.
Kembalinya sektor usaha ini tak lepas dari upaya Pemkot Kediri yang fokus pada pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Salah satunya dengan memberikan izin penyelenggaraan kegiatan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sri Rahayu menambahkan, pandemi Covid-19 membuat sektor perhotelan dan restoran terasa berat. Walaupun semua sektor mengalami dampak karena pandemi Covid-19, sektor hotel, restoran dan dunia pariwisata merasakan paling “sakit”.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumya memang menegaskan pada 2022 ini akan fokus pada sektor perekonomian. Pemerintah Kota Kediri juga bergerak cepat untuk pemulihan ekonomi di 2022.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendukung penuh upaya pemulihan ekonomi di tahun 2022. Namun dia juga mengingatkan bahaya varian Omicron yang masuk Jawa Timur.
“Jangan pernah menyepelekan, karena isu yang berkembang di masyarakat varian ini lebih ringan dampaknya. Intinya kita harus waspada, ada target besar pemulihan ekonomi di tahun 2022,” kata Abu Bakar.
Penulis: HTW
Editor: Budi S