Bacaini,id, JOMBANG – Menjelang musim panen raya, warga di lereng Gunung Anjarmoso Wonosalam Jombang menggelar kontes durian. Berbagai jenis buah durian asli Wonosalam yang dikenal sangat lezat diperlombakan dalam berbagai kelas. Mulai kelas varietas baru, durian bido, hingga durian extrim.
Ketut Susen Putro Panitia Kontes Durian Wonosalam mengatakan kelas varietas baru melombakan kreatifitas petani dalam menciptakan bibit buah durian unggul. Kelas durian bido memberikan penilaian buah durian khas Wonosalam. “Sedangkan kelas ekstrime melombakan buah durian dari ukurannya yang paling besar,” ujarnya kepada Bacaini.id, Minggu, 14 November 2021.
Puluhan buah durian milik petani ambil bagian dalam kontes yang digelar di obyek wisata Kandangsapi Desa Sumber, Kecamatan Wonosalam, Jombang. Buah-buah ini dijajar rapi di meja panjang untuk mendapatkan penilaian dari dewan juri.
Masing-masing buah harus memenuhi strandar penilaian yang meliputi ukuran buah, ketebalan kulit, ketebalan daging buah, serta rasanya. Untuk menjaga obyektivitas penilaian, panitia tidak hanya mengandalkan lidah tim penguji, tetapi menggunakan alat khusus yang dapat mengukur kadar rasa manis dan pahit buah durian.
Tahap penjurian ini diawali dengan pemeriksaan fisik, baik berat maupun ukuran buahnya. Selanjutnya durian dibelah untuk melihat ketebalan kulitnya. Tahap berikutnya adalah mencicipi daging buahnya, baik secara manual oleh juri maupun alat khusus.
Ketut mengatakan tujuan kompetisi adalah menambah ragam inovasi produk durian yang menjadi komiditi khas Wonosalam, baik dari kualitas maupun kuantitas. “Kita berharap bisa mendorong para petani untuk terus berkreasi dalam mengembangkan produk durian di kawasan Wonosalam,” kata Ketut.
Dalam kontes ini para pemenang mendapatkan hadiah uang pembinaan yang cukup besar, dengan total Rp 23 juta. Usai dinilai, buah durian tersebut dibagikan kepada warga yang menyaksikan kontes. Kesempatan ini disambut antusias warga dan pengunjung lokasi wisata. “Alhamdullah dapat buah durian gratis,” ujar Yunisa, salah satu wisatawan.
Penulis: Syailendra
Editor: HTW
Tonton video: