Bacaini.id, KEDIRI – Seorang sarjana di Kediri berjualan soto ayam seharga Rp 2.000 per mangkuk. Anehnya, dia tak pernah rugi meski mematok harga tak masuk akal.
Penjual soto ayam ini adalah Filman Agus Dwianto, seorang sarjana teknik alumnus Institut Teknologi Adi Tama Surabaya (ITATS). Sejak satu bulan terakhir Filman berjualan soto ayam di depan kawasan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Memanfaatkan halaman sebuah toko, Filman menempatkan dagangan di atas rombong, dan menggelar karpet untuk pelanggannya. Dengan ramah Filman melayani setiap konsumen yang datang agar nyaman menikmati soto masakannya sendiri.
Seperti halnya menu soto ayam lainnya, racikan soto Filman lengkap dengan suwiran daging ayam, rajangan kubis, bihun, dan tauge. Kuah sotonya juga bening dan segar, khas soto rumahan atau mantenan. Jika ingin menambah lauk, bisa memilih sate telur dan gorengan.
Lantas apa yang membedakan warung soto ini dengan kedai lainnya? Harga yang ditetapkan Filman tak masuk akal. Untuk satu porsi soto ayam ukuran mangkuk besar, dia hanya mematok Rp 2.000 saja. “Biar tukang becak dan santri pondok bisa beli. Di saat pandemi seperti ini pasti uang saku mereka terbatas,” kata Filman kepada Bacaini.id, Jumat 17 September 2021.
Dalam berbisnis, Filman tidak sedang mengejar untung. Dia hanya meminalisir kerugian karena menganggap soto bisa dimakan sendiri jika tak laku.
Setiap hari kedai sotonya dibuka mulai jam 07.00 – 14.00 WIB. Dalam sehari Filman bisa menjual 100 hingga 150 porsi soto. Bahkan di hari Jumat, Filman menggratiskan semua dagangannya sebagai sedekah. “Sedekah ini tidak hanya dari saya, tetapi ada yang membantu sebagai ganti modal,” katanya.
Dengan harga yang super murah, kedai soto Filman tak pernah sepi pembeli. Mayoritas adalah masyarakat bawah dan santri Pondok Lirboyo.
Untuk menjangkau masyarakat lebih luas, Filman juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. “Saya posting seminggu sekali saat Jum’at berkah, ” katanya.
Ia berharap usaha yang ditekuninya ini bisa bertahan lama dan membantu banyak orang. Hingga saat ini Filman masih mengaku untung dengan bergantung kuantitas porsi yang dijual.
Penulis: Qurotul Ain
Editor: HTW
Tonton video: