Bacaini.id, BANGKALAN – Kegiatan eksplorasi migas yang dilakukan Pertamina di perairan utara Bangkalan ditentang warga. Mereka khawatir pembangunan sumur bor minyak akan mempengaruhi aktivitas mencari ikan.
Penolakan eksplorasi migas oleh PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) ini dilakukan nelayan asal Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan. Aturan jarak menangkap ikan yang ditetapkan perusahaan di sekitar sumur bor minyak mengakibatkan mereka sulit mencari ikan.
“Nelayan yang terdampak tidak merasakan manfaat dari kegiatan eksplorasi migas di perairan utara,” kata Ahmad Kholiq Nor, perwakilan nelayan yang menemui DPRD Kabupaten Bangkalan untuk meminta dukungan legislatif, Kamis, 16 September 2021.
Selain itu, Kholiq juga mempertanyakan kejelasan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PHE WMO. Mereka merasa realisasi CSR selama ini tidak pernah menyentuh warga dan nelayan terdampak.
Berdasarkan laporan penyaluran CSR yang diterima, ada sejumlah program kegiatan pelatihan keterampilan yang dilakukan PHE WMO. Namun nelayan tidak mengetahui siapa saja yang dilibatkan dalam pelatihan tersebut.
Dia berharap PHE-WMO aktif melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat sehingga kebutuhan dan keinginan mereka bisa tersampaikan. “Apakah PHE WMO tetap menjadi perusahaan siluman seperti ini terus,” kecam Kholiq.
Para nelayan mengaku geram lantaran sejak PHE WMO memberikan sosialisasi yang memicu kisruh pada tahun 2013, hingga kini tak jelas penyelesaiannya. Mereka yang terdampak langsung tidak merasakan manfaat dari kegiatan eksplorasi migas di perairan utara.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Suyitno mengatakan, penyaluran CSR PHE WMO banyak yang tidak tepat sasaran. Berdasarkan peraturan penyaluran CSR, sebanyak 65 persen program harus dirasakan manfaatnya oleh daerah yang terdampak langsung. Sisanya dibagikan kepada daerah terdampak lain di sekitarnya.
“Kami melihat penyaluran CSR dari PHE WMO bukan hasil dari menyerap aspirasi masyarakat di bawah,” kata Suyitno.
Menanggapi hal itu, Manajer Senior Humas SKK-Migas perwakilan Jabanusa, Indra Zulkarnaen mengatakan pada tahun 2021 ini PHE WMO mempunyai 12 program CSR yang akan disalurkan kepada masyarakat terdampak. Di antaranya penanaman mangrove di pantai, pembagian sembako, dan bantuan penanganan covid 19. “Warga ada yang merasa kurang tepat sasaran. Jadi nanti bisa dikomunikasikan dan dikoordinasikan,” ucapnya.
Penulis: A. Rusdi
Editor: HTW
Tonton video: