Bacaini.id, KEDIRI – Seorang dosen sekaligus Ketua Program Studi Fakultas Ushuliddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya. Peristiwa itu terjadi saat korban mengikuti bimbingan skripsi di rumah pelaku.
Kasus pelecehan ini dibenarkan Wakil Rektor III IAN Kediri Dr. Wahidul Anam. Saat dikonfirmasi, dia mengakui terjadi tindakan itu dan saat ini sudah mendapat penanganan Rektorat. “Kami copot jabatan kaprodi, tapi tetap jadi dosen. Karena pembelajarannya daring dan memang keputusan rapat internal lembaga seperti itu,” kata Wahidul, Senin 23 Agustus 2021.
Menurut Wahidul, Rektorat bertindak cepat melakukan pemanggilan kepada dosen berinisial MA tersebut, sesaat setelah menerima laporan. Saat dimintai keterangan, MA mengakui jika dirinya merasa melakukan hal-hal yang mungkin dianggap tidak pantas kepada mahasiswinya.
Hasil pemeriksaan itu juga menyebutkan jika pelecehan itu hanya sebatas verbal (kata-kata). Pelaku tidak sampai menyentuh bagian vital mahasiswinya. Peristiwa itu terjadi saat korban melakukan bimbingan skripsi di rumah MA. “Tidak menyentuh bagian-bagian vital, mungkin korbannya juga sensitif jadi akhrinya melaporkan kejadian itu,” imbuhnya.
Menurut Wahidul, sebelumnya tidak pernah ada laporan terkait kejadian yang sama. Laporan terhadap MA baru masuk beberapa minggu terakhir. Hal ini menunjukkan tidak adanya korban lain selain mahasiswi tersebut.
Meski belum ada kesepakatan damai atau permintaan maaf secara langsung dari MA kepada korban, Wahidul memastikan kasus ini bisa dikatakan selesai. Pihak kampus juga akan memberikan perlindungan kepada korban dengan pendampingan dari psikolog. Hingga hari ini korban masih dalam perlindungan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Kediri.
“Kami menjamin keseluruhan pendidikan korban akan dijamin hingga lulus. Kita sudah ambil tindakan dan semoga sudah selesai. Sampai hari ini belum ada tuntutan lain dari korban,” katanya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: