Bacaini.id, KEDIRI – Kantor Pegadaian Kota Kediri ramai didatangi orang yang butuh pinjaman. Selama bulan Juli 2021, jumlah warga yang menggadaikan barang mencapai 36.649 orang.
Peningkatan aktivitas di Kantor Pegadaian Jalan Pattimura Kota Kediri ini tampak selama PPKM berlangsung. Mereka menggadaikan apa saja yang memiliki nilai ekonomi untuk mendapatkan uang tunai.
Kepala Pelaksana Harian Pegadaian Cabang Kediri, Eko Muji Harjito mengatakan jumlah warga yang menggadaikan barang terus meningkat. “Besaran dana yang kami cairkan meningkat sebanyak 11,31 persen jika dibandingkan dengan sebelum masa PPKM, ” kata Eko kepada Bacaini.id, Selasa 3 Agustus 2021.
Jika dirupiahkan, peningkatan dana yang disalurkan kepada nasabah selama bulan Juni sampai Juli mencapai angka 21 Miliar. Selain itu jumlah nasabah yang datang pada bulan Juni tercatat sebanyak 34.474 orang, dan meningkat pada bulan Juli menjadi 34.649 nasabah.
Eko memprediksi jumlah warga yang menggadaikan barang akan terus meningkat seiring pemberlakuan PPKM. Mereka rata-rata para pelaku usaha kecil yang bangkrut karena tak bisa mempertahankan usaha.
Barang gadai yang banyak dibawa warga adalah perhiasan emas, logam mulia, dan tabungan emas yang menjadi produk Pegadaian. “Dari data yang masuk, nasabah menggadaikan barang untuk kebutuhan sehari-hari. Masyarakat sudah mulai mengalami kesulitan secara finansial,” terang Eko.
Salah satu nasabah Pegadaian yang ditemui Bacaini.id membenarkan hal itu. Sri Ayu, warga Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota, Kediri mengaku menggadaikan emas untuk membayar kebutuhan sekolah anaknya.
Sejak masa PPKM berlangsung, penghasilan dari pekerjaannya berjualan salad buah nyaris jeblok. Setiap hari dia menitipkan dagangannya di beberapa warung dan sering kembali dalam jumlah utuh. Pembatasan jam berdagang warung turut mempengaruhi penjualannya.
“Hari ini saya terpaksa menggadaikan emas 5,9 gram. Mau bagaimana lagi, sekarang warung sepi, tutupnya juga lebih awal. Pembeli online juga tidak seramai biasanya, sedangkan salad buah harus selalu fresh,” keluhnya.
Jika PPKM terus diperpanjang, Ayu mengaku tak bisa berpikir lagi. Perempuan ini hanya bisa membuat dan berdagang salad. Sekarang dia harus bertahan dengan penurunan penghasilan mencapai lebih dari 50 persen.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: