Bacaini.id, NGANJUK – Euphoria kemenangan ganda putri Greysia Polli – Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 terasa hingga ke Nganjuk. Kota kecil di Jawa Timur ini ikut andil dalam perkembangan bulutangkis tanah air.
Di Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk inilah produksi shuttlecock untuk olah raga bulutangkis diproduksi. Sejak puluhan tahun silam, warga Desa Sumengko mengumpulkan bulu angsa untuk diolah menjadi shuttlecock.
Usaha pembuatan shuttlecock ini sudah dilakukan warga Desa Sumengko sejak tahun 1970-an. Mereka belajar teknik pembuatan shuttlecock dari pendahulu yang dipertahankan hingga sekarang.
Perintis usaha ini adalah Munaryo. Berawal dari pekerjaannya mengumpulkan bulu angsa (entok) untuk dikirim ke pabrik pembuatan shuttlecock, Munaryo memutuskan belajar sendiri membuat shuttlecock di Solo. Setelah menguasai dengan baik, dia kembali ke Nganjuk untuk merintis usaha pembuatan shuttlecock dari rumahan.
Proses produksi itu tak dikerjakan sendiri. Munaryo melibatkan tetangga kanan kiri yang bersedia membantu dan belajar bersama. Hingga akhirnya usaha itu berkembang dari usaha keluarga menjadi industri kecil pada tahun 1984.
Gelaran WBC (World Badminton Championships) pada tahun 1989 membuat industri ini makin pesat. Ketertarikan masyarakat pada olah raga bulutangkis meningkat hingga mendongkrak penjualan shuttlecock.
Usaha ini sempat tersungkur setelah serangan virus flu burung menghancurkan peternak unggas di tahun 2006. Perolehan bahan baku bulu angsa menurun drastis. Para perajin kesulitan mendapatkan bulu angsa hingga tak bisa beroperasi. Usaha ini mati suri dan hanya menyisakan pemilik modal besar yang bisa menjangkau bahan baku dengan harga tinggi.
Namun seiring hilangnya wabah tersebut mengembalikan geliat bisnis ini. Pemerintah Kabupaten Nganjuk turut membantu pertumbuhan pembuatan shuttlecock sebagai produk khas daerah.
Saat ini Desa Sumengko dikenal sebagai produsen shuttlecock yang memasok kebutuhan nasional. Kualitas produksi mereka tak kalah dengan merek pabrikan yang diolah menggunakan mesin modern.
Meski jarang didengar, peran warga Desa Sumengko dalam melahirkan bakat-bakat bulutangkis tanah air tak bisa dikecilkan. Kemenangan Greysia Polli – Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 adalah buah dari kesetiaan warga Desa Sumengko dalam merawat olah raga ini. (HTW)
Tonton video: