Bacaini.id, KEDIRI – Berangkat dari penghobi kucing, seorang pemuda di Kota Kediri sukses membuka usaha pembiakan kucing. Usaha yang dilakukan sejak tahun 2016 ini tak mati dihajar pandemi.
Jika banyak usaha yang mati suri, budidaya kucing ras yang ditekuni Ega Triosandi justru berjaya. Warga Kelurahan Kemasan, Kecamatan Kota, Kediri ini bisa bertahan dengan memanfaatkan tren pecinta kucing yang justru meningkat.
“Awalnya saya sekedar suka, tapi ternyata peluang bisnisnya bagus,” kata Ega kepada Bacaini.id, Minggu 1 Agustus 2021. Dia mengawali bisnis pada tahun 2016 dengan segmen kucing Persia.
Ega tidak memungkiri usahanya sempat terkendala pandemi. Namun dengan keuletannya hingga saat ini ratusan kucing ras berhasil dijualnya. Tidak tanggung-tanggung omset yang didapatkannya mencapai angka belasan juta rupiah.
Menurut Ega, besarnya omset sebanding dengan perawatan kucingnya yang diperlakukan istimewa. Seperti menjaga kualitas makanan dan pemberian vitamin. Kebersihan kandang juga berpengaruh sehingga harus benar-benar dijaga.
“Omset setiap 2 sampai 3 bulan kurang lebih sekitar 15 juta rupiah. Harga setiap kucing bermacam-macam sesuai jenisnya, yang pasti no minus dan tidak ada jamur. Setiap kali peranakan, kucing usia tiga bulan harus divaksin,” ungkapnya.
Harga kucing itu dibanderol mulai Rp 800 ribu untuk jenis medium. Jenis Flatnose atau kucing pesek dipatok Rp 1,3 juta. Sedangkan jenis Peaknose usia tiga bulan dan sudah dua kali vaksin dihargai Rp 3,5 – 4 juta rupiah. “Hasil jualnya muter lagi untuk perawatan kucing indukan dan kucing anakan yang lain,” imbuhnya.
Penjualan kucing ini dilakukan melalui media sosial Facebook dan Instagram. Dengan cara itu penjualan semakin meningkat seiring banyaknya permintaan yang datang. Karena dianggap sukses, tak jarang Ega diminta berbagi ilmu dan pengalaman dengan para pelaku usaha yang sama. Sebab ada beberapa treatment khusus yang harus dilakukan mulai dari kucing anakan, sebelum kucing kawin, hamil hingga beranak.
“Treatment itu kemampuan paling dasar yang harus dipahami. Untuk permintaan selain Kediri Raya juga dari Malang dan Surabaya. Kemarin terakhir saya kirim paling jauh itu ke Jawa Tengah,” tutup Ega.
Mengusir Bosan
Peningkatan tren pecinta kucing terjadi selama masa pandemi Covid 19. Salah satu alasannya karena banyak anak-anak yang bosan karena batasan aktivitas di luar rumah.
Memelihara kucing bisa menjadi salah satu cara orang tua mengatasi kebosanan yang mendera anak-anak, terlebih karena mereka juga hanya belajar daring di rumah. Begitu yang dialami Puspita, warga Tosaren, Kota Kediri.
“Anak-anak mengeluh bosan, karena kegiatan di luar rumah saya batasi dan sekolah pun juga dilakukan secara daring di rumah. Akhirnya saya berinisiatif beli kucing persia biar anak-anak tambah teman dan tambah kegiatan,” ujar Puspita.
Menurutnya, kucing salah satu hewan peliharaan yang bisa menjadi teman, karena jenisnya yang beragam, lucu dan tidak berbahaya. Selain itu dengan memelihara kucing, ketiga anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP bisa belajar untuk lebih bertanggung jawab.
“Mereka jadi lebih aktif, tidak hanya main hp, rebahan, nonton tv saja. Malah mereka juga berbagi tugas memberi makan, minum, vitamin, buang kotoran, sampai memandikan. Yang paling penting mereka senang,” tukasnya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: