Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Makam Syekh Basyarudin tak pernah sepi pengunjung. Makam yang terletak di dekat Gunung Bolorejo ini menjadi ikon wisata religi Kabupaten Tulungagung.
Bagi sebagian orang, berkunjung ke makam Mbah Basyarudin adalah kebutuhan spiritual. Di tempat itu mereka kerap mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara berdzikir. Waktunya juga tak pendek, mulai malam hingga menjelang Subuh.
Keberadaan makam Syekh Basyarudin bisa dikenali dengan ciri batu marmer warna putih kecoklatan. Arsitektur makam ini sangat khas dan cukup berbeda dengan makam orang kebanyakan. “Banyak juga peziarah yang sampai bermalam di sini,” kata Zuvi Septia Nugraha, salah satu peziarah saat ditemui Bacaini.id, Rabu 23 Juni 2021.
Intensitas kunjungan ke tempat ini, menurut Zuvi, tak berkurang di masa pandemi. Bahkan tempat ini menjadi lokasi favorit untuk menyepi dan berdoa.
Suasana di makam Syekh Basyarudin cukup nyaman untuk berdoa. Selain bersih, tempat ini juga sepi dan hening. Ditambah lagi terdapat warung kopi di dekat komplek makam yang menjadi persinggahan para tamu.
Masyarakat mempunyai keyakinan jika Syekh Basyarudin merupakan guru Bupati Tulungagung pertama,cTumenggung Ngabehi Mangoendirono. Keyakinan tersebut membuat para peziarah meyakini jika Syekh Basyarudin merupakan waliyullah yang mendidik pemimpin dan pendahulu warga Tulungagung. Sehingga tidak sedikit para peziarah yang mengharapkan berkah Allah SWT di makam Syekh Basyarudin.
“Kakek nenek saya bercerita jika Mbah Basyarudin adalah guru Bupati Tulungagung pertama. Jadi cukup dihormati,” kata Zuvi.
Tak heran jika banyak pengunjung makam yang dating dengan membawa air putih untuk dimintakan doa kepada Allah SWT di tempat itu. Mereka percaya doa yang dipanjatkan di tempat itu akan lebih cepat dikabulkan.
Penulis: Naphan Fathoni Aziz
Editor: HTW
Tonton video: