• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, August 24, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Syekh Abdul Mursyad, Pendakwah Islam Dengan Kentrung

ditulis oleh redaksi
06/05/2021
Durasi baca: 3 menit
1.1k 81
0
Syekh Abdul Mursyad, Pendakwah Islam Dengan Kentrung

Bacaini.id, KEDIRI – Salah satu kawasan religi di Kediri yang dikunjungi ratusan peziarah adalah makam Syekh Abdullah Mursyad. Kehebatan almarhmum dalam menyebarkan agama Islam melalui kesenian tak putus mengundang decak kagum.

Makam Syekh Abdullah Mursyad berada di Desa Bakalan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Kisahnya sebagai tokoh yang menyebarkan agama Islam di Kediri sejak abad 14 menjadi cerita turun temurun dalam berbagai versi.

Ketua Takmir Masjid yang juga juru kunci makam, Abu Mansyur mengatakan, Syekh Abdullah Mursyad menggunakan seni sebagai dakwahnya kepada masyarakat. “Ada yang mempercayai jika Mbah Mursyad itu masuk keturunan Nabi Muhammad SAW yang ke-24,” kata Abu Mansyur kepada Bacaini.id, Kamis, 6 Mei 2021.

Baca ini Jejak Mbah Wasil Pembuka Jalan Syiar Wali Songo

Menurutnya Syekh Abdullah Mursyad menyebarkan agama Islam sebelum Wali Songo di abad ke-14. Melalui kesenian, Syekh Mursyad mendirikan kentrung yang menjadi media dakwahnya. Yang kemudian pada masa masuknya Wali Songo ke Indonesia, Sunan Kalijaga menggunakan kesenian wayang sebagai media dakwahnya.

Menurut versi Kyai Alla Mansyur di daerah Kolak, Kecamatan Ngadiluwih, Syekh Mursyad dikenal memiliki kelebihan yang luar biasa pada abad 14 dan 15 pada masa Kerajaan Majapahit.

“Mbah Mursyad mengalahkan Ki Ageng Tukum yang melakukan sayembara pernikahan putrinya. Beliau berhasil meladeni tantangan Ki Ageng Tukum untuk mengalirkan arus Sungai Brantas. Ki Ageng Tukum sendiri diyakini sebagai sosok Patih Gajah Mada pada masa Kerajaan Majapahit di era kepemimpinan Raja Hayam Wuruk,” papar Abu Mansyur.

Dia mengatakan, makam Syekh Mursyad sebelumnya berada di dalam kawasan Pabrik Gula Mrican, sebelum akhirnya dipindahkan di pemakamannya sekarang. Selain makam Syekh Mursyad, juga ada makam yang disebut sebagai makam Patih Gajah Mada.

baca ini Menelusuri Jejak Kuno Pondok Pesantren Lirboyo

“Yang memprakarsai pemindahan makam Mbah Mursyad dari PG Mrican ke Bakalan sini adalah Mbah Kyai Ma’ruf, penggede Nahdlatul Ulama. Dipindahkan karena memang PG Mrican melakukan pembangunan. Jadi itu juga jalan dari Allah SWT,” tuturnya.

Selain versi itu, ada pula yang berkeyakinan jika Syekh Abdul Mursyad masih memiliki garis keturunan dari Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak. Ada pula yang menyebut Syekh Abdullah Mursyad masih keturunan dari Sunan Giri, putra Maulana Ishaq.

Sampai saat ini makam Syekh Abdullah Mursyad masih terpelihara dengan baik. Karena menjadi salah satu destinasi wisata religi yang menjadi tujuan peziarah. Tidak tanggung-tanggung, peziarah yang datang bisa mencapai angka ratusan setiap harinya terutama pada momen-momen tertentu.

Namun pada Bulan Ramadhan di tengah masa pandemi Covid-19 ini, jumlah peziarah dibatasi bersama dengan penerapan protokol kesehatan ketat yang wajib dipatuhi.

Penulis: Novira Kharisma
Videografer: Dulrahman
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tajemtra Jadi Bukti Warga Jember Tak Pernah Lelah Berjuang

Tajemtra Jadi Bukti Warga Jember Tak Pernah Lelah Berjuang

Jepang menciptakan parfum aroma kepala bayi

Jepang Ciptakan Parfum Aroma Kepala Bayi Untuk Redakan Stres

Lepas Peserta Tajemtra 2025, Bupati Fawait Ingatkan Jangan Tinggalkan Salat

Lepas Peserta Tajemtra 2025, Bupati Fawait Ingatkan Jangan Tinggalkan Salat

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    1074 shares
    Share 430 Tweet 269
  • Perempuan Tewas di Kos Blitar: Minta Dihamili Malah Dianiaya

    708 shares
    Share 283 Tweet 177
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15505 shares
    Share 6202 Tweet 3876
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16607 shares
    Share 6643 Tweet 4152
  • Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar, Korban Pembunuhan?

    718 shares
    Share 287 Tweet 180

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112