Pemerintah Provinsi Jawa Timur hari ini menerima kiriman Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma, Jawa Barat yang di produksi Sinovac. Vaksin ini di terima dan di simpan di Dinas Kesehatan Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Herlin Ferliana mengatakan, vaksin yang datang hari ini belum semua. Adapun jumlah vaksin COVID-19 yang dikirim, yakni sebanyak 77.760 dosis. “Jumlah yang kita terima belum semua hanya sebagian kecil. Jadi kita masih menunggu lagi,” ujarnya Senin 4 Januari 2021.
Dia juga mengatakan, sedianya Provinsi Jawa Timur menerima sejumlah 316.000 dosis lantaran Jatim masuk di kategori provinsi prioritas utama. Namun itu tidak dilakukan karena kebijakan baru pemerintah pusat yang menyamaratakan seluruh provinsi.
“Jadi nanti penerimaannya bertahap, ada penerimaan tahap 1, tahap 2 dan seterusnya,” katanya.
Herlin juga mengatakan, untuk pemberian vaksin di gelombang pertama ini nantinya akan di prioritaskan untuk tenaga kesehatan. Menurutnya Nakes diutamakan karena mempunyai resiko besar tertular covid.
Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.
Aturan pelaksanaan vaksinasi vaksin corona tersebut ditandatangani Menteri Kesehatan Putranto pada 14 Desember 2020 dan dipublikasikan pada 18 Desember 2020. Mengacu pasal 3 Permenkes Nomor 84 tahun 2020, vaksinasi akan dilakukan pemerintah pusat dengan melibatkan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dan kota. “Prioritas ini (tenaga kesehatan) dilakukan karena mereka berisiko tinggi tertular saat menangani pasien COVID-19,” kata Herlin, Senin 4 Januari 2021.
Sementara itu, meski sudah datang hari ini pemerintah Kabupaten Kediri hingga detik ini tetap belum mendapatkan kabar kapan pendistribusian akan dilakukan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono Putro.
“Belum ada kabar, Petunjuk Tekhnis saja belum ada, kita masih menunggu dari provinsi sembari memperbaiki data Tenaga Kesehatan dahulu,” katanya.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, selain data Nakes, pihaknya juga masih melakukan penawaran kerjasama pelaksanaan vaksinasi di Fasilitas Kesehatan yang ada di Kabupaten Kediri. Menurut dia pemerintah membuka lebar seluruh Faskes untuk melakukan proses vaksinasi ini.
“Semua Faskes kami tawari, dan kami data yang mau. Nantinya warga yang melakukan vaksinasi akan datang di faskes yang ditunjuk,” pungkasnya. (Karebet)