Bacaini.id, KEDIRI – Sebanyak 60 jurnalis dan pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) menjalani proses vaksinasi di Balaikota Kediri, Selasa, 2 Maret 2021.
Dalam proses vaksinasi kali ini jenis suntikan yang diberikan masih sama dengan yang sebelumnya disuntikkan kepada tenaga kesehatan yaitu Sinovac.
Salah satu jurnalis yang ikut menjalani vaksinasi di Ruang Kilisuci Balaikota Kediri, Hari Tri Wasono mengatakan, proses vaksinasi ini merupakan kesempatan para awak media agar lebih nyaman saat bekerja di lapangan.
“Rekan media menjadi prioritas vaksinasi tentu saja karena pekerjaan ketika di lapangan harus bersinggungn dengan banyak orang, jadi ini kesempatan kami untuk mendapatkan vaksin Covid,” ucapnya.
Sebelum melakukan vaksin hari ini dia mengaku sempat merasakan gangguan psikis selama beberapa hari sebelum vaksinasi. Rasa takut membayangkan dampak dan sakitnya disuntik vaksin membuatnya mengalami insomnia selama dua hari.
“Sebenarnya ini masalah psikis ya, suntik itu hal biasa yang sudah kita dapat sejak kecil, tetapi karena ini kaitannya sengan Covid-19 jadi banyak yang mungkin merasa takut, termasuk saya sendiri,” akunya.
Tetapi setelah disuntik vaksin, dia mengatakan tidak merasakan apa yang sempat mengganggu pikirannya. Dia mengatakan tidak mengalami rasa sakit saat disuntik, sekaligus efek yang terjadi setelahnya.
“Ternyata ya biasa saja, rasanya sama saja dengan suntikan-suntikan ketika sakit di pelayanan medis yang lain,” tutup Hari.
Sementara itu, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan, proses vaksinasi kepada awak media di Kediri ini merupakan tahap kedua. Dalam pelaksanaannya lebih cepat dibandingkan dengan vaksinasi tahap satu.
Menurut Abu, dengan diberikan suntikan vaksinasi untuk orang-orang yang bermobilitas tinggi dalam pelayanan masyarakat bisa mengurangi resiko penularan.
“Pelayan publik kami dahulukan, begitu juga dengan jurnalis yang tentu sering bersinggungan dengan banyak orang ketika peliputan berita di lapangan. Tetapi masih belum bisa keseluruhan sasaran divaksin pada tahap kedua ini, yang lain masih harus menunggu vaksin turun dari pusat,” kata Abu.
Abu mengatakan, vaksin tahap dua yang didaftarkan ke kementrian sebanyak 16 ribu, sedangkan yang turun masih sekitar 9 ribu dosis.
Untuk itu dia berharap, vaksin dari pusat bisa turun lebih banyak, sehingga proses vaksinasi juga akan lebih cepat sampai secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Abu mengatakan vaksinasi menjadi opsi lain sebagai pendukung protokol kesehatan 3M. Dengan adanya opsi lain seperti juga PPKM hingga PPKM mikro, menjadi evaluasi bagi Pemkot Kediri.
“Evaluasinya ya lebih baik, pada bulan Februari kasus terkonfirmasi positif juga mengalami penurunan yang signifikan. Rumah sakit rujukan yang ada juga pasiennya kebanyakan dari luar Kota Kediri, jadi ya penanganannya semakin baik lah,” pungkasnya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet