Bacaini.ID, KEDIRI – Berkaca pada kasus viral selebgram Aprila Majid yang kehilangan suami selama satu tahun dan ketika terlacak oleh hacker, ternyata yang bersangkutan diketahui hidup bahagia dengan pasangan barunya.
Jadi aneh ketika Aprila Majid mengaku rumah tangganya selama ini tak pernah ada masalah, harmonis, baik-baik saja. Sang suami juga dikenal sebagai ayah yang dekat dan penuh kasih terhadap dua buah hati mereka.
Tapi kenapa laki-laki yang sebelumnya selalu bersikap manis itu tiba-tiba pergi dan memilih hidup dengan perempuan lain?.
Kasus yang dialami selebgram Aprila Majid diketahui bukan yang pertama dan satu-satunya. Banyak orang mengalami pahitnya ditinggalkan pasangan tanpa ada tanda yang mencolok.
Bersikap tetap hangat, tetap memenuhi kewajiban, bersikap baik dengan keluarga, namun tiba-tiba pergi tanpa alasan jelas. Tentu hal itu bikin syok bagi yang ditinggalkan.
Mencoba cari tahu alasan hanya akan menguras energi dan emosi. Bisa-bisa juga mengikis mental jadi rapuh. Dikutip dari laman goodtherapty.org,
berikut lima alasan bersifat psikologis seseorang meninggalkan pasangan:
Tidak Lagi Cinta
Ini adalah salah satu alasan paling umum orang meninggalkan suatu hubungan. Kehilangan rasa cinta bisa terjadi kapan saja dan oleh siapa saja. Sama ketika kita jatuh cinta, mengalir begitu saja.
Kita dapat berargumentasi bahwa semua hubungan jangka panjang akan ada masa bosan. Namun kehilangan cinta adalah hal yang berbeda.
Perasaan dan segala emosional jika telah hilang maka segalanya terasa hambar dan dipaksakan. Dan hal itu akan menjadikan situasi berubah tidak lagi nyaman.
Pasangan Tapi Merasa Seperti Saudara
Banyak hubungan yang dimulai dari usia muda (pacaran) atau berpasangan cukup lama dalam pernikahan, yakni utamanya soal pasangan, perlahan berubah tidak lagi seperti pasangan, melainkan jadi serupa saudara kandung.
Ini juga menjadi salah satu alasan terbesar seseorang pergi meninggalkan pasangannya.
Rasa Diabaikan dan Tak Dihargai
Seperti bunga, jika hubungan tidak dirawat maka lama-kelamaan akan layu dan bahkan mati.
Jika kita kurang menghargai pasangan atau lalai membina ikatan di antara keduanya, pasangan mungkin akan pupus serupa dahan mati di pohon.
Pasangan Bertemu Orang Lain
Ini seringkali jadi alasan paling menyakitkan, namun sekaligus paling mudah diterima.
Pesannya begitu kuat dan jelas ketika terjadi perselingkuhan. Pasangan yang selingkuh seringkali enggan menyelamatkan hubungan atau pernikahan, dan itu meningkatkan frustrasi dan rasa sakit hati.
Pasangan Tak Lagi Sama
Setiap orang berkembang sesuai dengan apa yang terjadi dalam hidupnya. Terkadang pasangan tidak lagi terlihat setara secara pemikiran maupun hal lain, karena salah satu dari mereka berkembang “sendirian”.
Sementara pasangannya stuck di level tertentu. Hal itu membuat kedua orang tidak lagi memiliki pemikiran dan perasaan yang sama, yang ujungnya jadi alasan untuk pergi.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif