Bacaini.id, JOMBANG – Musim kemarau mulai berdampak pada lahan pertanian di Jombang. Terlebih bagi petani yang mengandalkan air waduk maupun embung tadah hujan.
Dampak paling terasa terjadi pada lahan pertanian yang mengandalkan pengairan dari Waduk Brumbung, Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh, Jombang. Bahkan waduk itu sudah mulai mengering sejak satu bulan lalu.
Perangkat Desa Mangunan, Witono mengatakan Waduk Brumbung sengaja dibangun untuk membantu pengairan sekitar 40 hektare lahan pertanian warga. Terutama warga sekitar Desa Mangunan hingga Desa Kedungjati.
“Sejak bulan Juli kemarin air sudah mengering, biasanya bisa sampai bulan September, paling parah bisa sampai November,” kata Witono kepada Bacaini.id, Rabu, 23 Agustus 2023.
Memang, kekeringan di waduk Brumbung sering terjadi setiap memasuki musim kemarau. Air waduk selalu menyusut hingga habis. Karena tidak ada solusi, biasanya petani terpaksa mencari alternatif pengairan lain bahkan mengganti tanaman yang tidak butuh banyak air.
Saat musim hujan, waduk di Jalan Raya Kabuh ini mampu menampung volume 12.326,83 meter persegi yang biasa dimanfaatkan puluhan petani sekitar. Sekarang ini, kondisi waduk benar-benar kering, bahkan dasar tanahnya sudah terlihat pecah-pecah.
Mewakili warga, Witono berharap ada solusi dari pemerintah untuk menangani kekeringan di Waduk Brumbung setiap kali musim kemarau tiba. Bahkan warga menyodorkan salah satu cara sebagai solusi, yaitu dengan membangun sumur bor di lokasi.
“Kami berharap ada bantuan mesin bor air agar air waduk tidak sampai habis saat kemarau,” harapnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira