Bacaini.ID, KEDIRI – Bisnis Grup Djarum betul-betul telah menggurita. Bukan hanya bergerak di bidang industri rokok dan perbankan (BCA).
Yang belum lama ini Grup Djarum telah mengakuisisi kepemilikan bisnis kuliner Bakmi GM (Gajah Mada) Jakarta dengan nilai Rp 2,1 triliun.
Ternyata bukan hanya itu. Kakak adik yang jadi salah satu konglomerat besar di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono juga mengakuisisi sejumlah bisnis media online.
Sebut saja media online Kumparan, terungkap telah diakuisisi melalui PT Global Digital International (GDP Venture), anak perusahaan Grup Djarum.
Dilansir dari The Econopost, sebelumnya Grup Djarum telah memiliki saham di Kumparan tak lebih dari 50%.
Kini melalui pembelian saham seri A serta saham seri Z dari semua pemegang saham, Grup Djarum jadi pemegang saham pengendali perseroan.
Diakuisisinya Kumparan oleh Grup Djarum menambah daftar panjang bisnis media online yang berada dalam cengkeraman bisnisnya.
GDP Venture sebelumnya diketahui telah memiliki saham mayoritas dari sejumlah media online seperti IDN, Narasi, Kaskus, Historia, dan Mojok.
GDP Venture adalah anak perusahaan Grup Djarum yang dipimpin oleh Martin Hartono.
Sejak awal bergerak dibidang digital dan industri online yang meliputi media, startup, hingga platform musik dan label rekaman.
Dalam industri hiburan, GDP Venture tercatat memiliki portfolio di 88rising, sebuah perusahaan musik berbasis di Amerika Serikat yang menaungi beberapa penyanyi internasional asal Indonesia seperti NIKI, Rich Brian, Warren Hue dan Stephanie Poetri.
Selain itu GDP Venture juga memiliki 12weird yang juga bergerak di industri musik, terutama mengembangkan potensi musisi Indonesia.
Salah satu artis dibawah naungan 12weird adalah Voice of Baceprot (VoB), grup band metal perempuan asal Jawa Barat yang kini sudah go internasional.
Yang menarik, GDP Venture ternyata juga menjadi pemilik dari aplikasi dating atau kencan terbesar di Asia, Coffee Meets Bagel.
Aplikasi pencari jodoh itu diklaim ramah perempuan dan lebih baik dari Tinder, kompetitornya.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif