Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Nasib petani di wilayah Kabupaten Tulungagung Jawa Timur semakin terpuruk. Pada tahun 2024 ini petani akan semakin sulit mendapatkan pupuk subsidi.
Sebab alokasi atau kuota pupuk subsidi untuk petani Tulungagung pada tahun 2024 telah dikepras hingga 50 persen dari total kebutuhan. Pengeprasan kuota pupuk subsidi disahkan oleh SK Gubernur Jawa Timur.
Kabid Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian (Dispertan) Tulungagung, Triwidyono Agus Basuki mengatakan, pada 2023 pengajuan pupuk subsidi dari petani sebesar 27,8 ribu ton Urea dan 19 ribu ton NPK.
“Sementara tahun 2024 alokasi pupuk Urea hanya 14 ribu ton dan NPK 19 ribu ton,” ujarnya kepada wartawan Jumat (5/1/2024).
Imbas dari pengeprasan itu alokasi pupuk subsidi hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan petani pada masa tanam pertama. Lantas bagaimana untuk kebutuhan pupuk subsidi selanjutnya?
Triwidyono Agus Basuki mengatakan pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan Kementan RI. Ada kemungkinan pemerintah akan menambah alokasi pupuk subsidi.
“Nantinya jika semua pupuk subsidi sudah tersalurkan pada masa tanam pertama, Kementan RI akan menghitung kembali kebutuhan pupuk subsidi petani seluruh Indonesia. Kemungkinan, akan ada tambahan alokasi pupuk subsidi untuk para petani,” terangnya.
Triwidyono Agus Basuki bercerita bagaimana harga pupuk NPK pada tahun sebelumnya sedikit mahal. Kendati demikian usulan pupuk subsidi petani Tulungagung pada tahun 2022 dan 2023 telah terakomodir seluruhnya.
“Pada 2021, kami sempat menerima 30 persen pupuk subsidi dari total kebutuhan yang telah kami usulkan. Tapi pada masa tanam kedua dan ketiga, Kementan RI kembali menggelontorkan pupuk subsidi bagi petani,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Solichan Arif