Bacaini.id, TRENGGALEK – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Jawa Timur Novita Hardini bertemu pengerajin Batu Lumut di Desa Cakul, Kecamatan Dongko.
Pertemuan Novita dalam rangka giat kunjung lapang. Para pengerajin batu yang ditemui Novita di antaranya berupa kerajinan cincin, liontin, gelang dan roduk perhiasan lain yang sudah ekspor ke-10 negara, salah satunya Amerika.
Novita diketahui merupakan anggota DPR RI terpilih Dapil VII Jatim. Pertemuan dengan para pengerajin membuatnya terkesan. Salah satunya pengerajin bernama Dedi yang mampu membuat batu bernilai ekonomis dengan harga jual tinggi.
Dedi memiliki brand Batzuku di mana karyanya pernah diekspor ke 10 negara di dunia. Batu Lumut Trenggalek diketahui sebagai batu lumut terbaik di dunia. Konsumen asal Amerika sempat menguji dan membandingkan dengan Batu Lumut dari daerah dan negara lain
Lumut Trenggalek dinilai lebih kaya corak dan warna serta bermotif tajam. Hal itu yang membuat banyak pembeli di luar merasa tertarik dengan Batu Lumut Trenggalek.
“Ini memang produk yang saya cari dari 14 kecamatan. Kira- kira apa yang bisa Tim PKK Kecamatan lakukan dalam menemukan bakat-bakat terpendam. Alhamdulillah di Dongko kita mendapatkan batu cantik yang nilai ekonomisnya besar, cuma belum mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat,” kata Novita
Novita berjanji akan menyampaikan laporan kepada Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin. “Yang selanjutnya akan menjadi binaan kami di Dekranasda Kabupaten Trenggalek,” imbuhnya Senin (8/7/2024).
Novita juga berharap produk kerajinan yang ada bisa menjadi kebanggan Kabupaten Trenggalek. Secara mutu dan keindahan tidak kalah dengan produk kerajinan lain. Jika orang luar saja begitu menyukai, maka orang dalam negeri selayaknya juga suka.
“Kalau mau menyelamatkan Indonesia, ya kita harus harus membeli produk-produk UMKM seperti ini,” tegas Novita Hardini.
Sementara terkait nama brand Batzuku, Dedi mengaku hanya berusaha membuat merek sesimpel mungkin agar mudah diingat. Plesetan dari nama Batuku itu dipilih karena nama Batuku sendiri tidak bisa didaftarkan HAKI.
Dedi menekuni batu mulai tahun 2014 di saat batu lagi booming. Dalam perjalanannya ia terus bertahan meski banyak pengerajin yang pada berjatuhan. Berkat kegigihannya Dedi berhasil mencipta lapangan kerja dengan menyerap 50 pekerja dari lingkungannya.
“Untuk penjualan, kita telah bekerjasama dengan berbagai outlet sepert Shoppe. Tentunya saya senang karena kita juga banyak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” paparnya.
Batu hasil kerajinan Dedi diketahui telah diekspor ke 10 negara. Batu lumut Trenggalek merupakan batu jenis lumut terbaik di dunia.
Untuk pemasaran, Dedi telah bekerjasama dengan banyak outlet di dalam maupun luar negeri. Saat ini produk kerajinannya memiliki 200 pelanggan, dengan di antaranya dari Amerika.
“Langganan tetap di Amerika, lewat akun Facebook, Instagram dan YouTube kayak gitu,” pungkasnya. (*)