Bacaini.id, KEDIRI – Kediri Nite Carnival kembali digelar setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Event tahunan dalam rangkaian Hari Jadi Kota Kediri ke-1143 ini berlangsung, Sabtu malam, 27 Agustus 2022 mulai dari Memorial Park hingga finish di Balai Kota Kediri.
Sebelum berangkat, pembukaan Kediri Nite Carnival (KNC) ditandai dengan pemecahan kendi serta Tarian Gambyong Pareanom yang ditampilkan dalam prosesi upacara pembukaan.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa KNC telah menjadi event ikonik dalam rangakaian Hari Jadi Kota Kediri. Event ini sekaligus menjadi wadah pegiat fashion dan budaya berpadu mengekspresikan diri. Dirinya berharap, event ini juga dapat membangkitkan perekonomian.
“Sesuai dengan tema Hari Jadi Kota Kediri ke-1143, yakni Bangkit Bareng, mudah-mudahan masyarakat bisa terhibur dan semoga perekonomian Kota Kediri bisa bangkit serta dapat berjalan lebih baik,” ujar Wali Kota Kediri, Sabtu, 27 Agustus 2022 malam.
Kediri Nite Carnival diawali dengan penampilan drum band SMP Santa Maria, kemudian pembawa bendera pataka, diikuti Wali Kota Kediri bersama Forkopimda serta Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna. Rombongan Wali Kota Kediri ini berjalan sembari menyapa masyarakat.
Jalan-jalan protokol yang dilewati diubah menjadi runway yang dipadati ribuan penonton. Pada acara Kediri Nite Carnival ini masyarakat yang turut menyaksikan dimanjakan dengan kostum dari para peserta yang memukau.
Kostum yang dimodifikasi sedemikian apik ini juga menjunjung kearifan lokal daerah serta diiringi musik-musik yang semakin memeriahkan suasana. Sesampainya di garis finish, Balai Kota Kediri setiap peserta menampilkan pertunjukannya di hadapan para tamu undangan.
Spesialnya, ada 14 kabupaten/kota yang turut berpartisipasi dalam gelaran Kediri Nite Carnival. Mulai dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun, Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jembrana.
Selain itu peserta juga datang dari Kabupaten Sumenep, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kota Surakarta, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Tuban.***