KEDIRI – Presidium gerakan kotak kosong, Rahmad Mahmudi menilai, debat publik pertama pasangan calon tunggal, Hanindhito Himawan Pramono dan Dewi Maria Ulfa pada Selasa, 3 Oktober 2020, tidak penting.
Rahmad mengatakan, gelaran debat sia-sia karena setiap persoalan tidak dibahas secara mendalam. Hanya sebatas jawaban yang tidak memberikan kejelasan.
“Saya justru menyoroti acara itu semestinya tidak diadakan, namanya debat publik itu harusnya ada debat visi misi antar calon. Karena calonnya satu jadi tidak perlu ada debat,” kata Rahmad saat dihubungi Bacaini.id, Rabu, 4 November 2020.
Dia juga mengatakan, meskipun ada panelis yang menanyai paslon, namun tidak ada dialog yang interaktif. Hanya sebatas pertanyaan, lalu dijawab. “Itu tidak produktif, jadi tidak menarik dan hambar,” katanya.
Rahmad melanjutkan, seharusnya jawaban dari pertanyaan panelis bisa menjadi feedback untuk memperdalam pertanyaan. Namun faktanya tidak demikian, paslon hanya menjawab sebatas saja. “Jawaban dari paslon kemarin itu pendek, langsung ke poin. Kalau saya sih kurang pas, kurang mendalam. Jauh dari espektasi masyarakat yang ingin tahu visi dan misi paslon lebih jauh,” tuturnya.
Seharusnya, kata Rahmad, jawaban dari paslon lebih detail dan bersifat faktual, mendasar, dan berdasarkan data. Dhito dinilai tidak punya rencana jangka panjang untuk menjawab berdasarkan data.
Terkait materi debat, Rahmad enggan berkomentar lebih jauh, karena ditakutkan orang akan menilai dirinya tidak suka dengan paslon tersebut. “Untuk hasil debat saya no coment, karena posisi saya bersebrangan dengan calon,” katanya.
Sementara itu, terkait gerakan bumbung kosong, Rahmad mengaku masih terus melakukan konsolidasi. Bahkan saat ini tim bentukannya tengah membentuk koordinator tingkat kecamatan dan desa.
Sampai hari ini, tak banyak warga kabupaten kediri yang berani menyuarakan pilihan bumbung kosong tersebut, padahal pilihan itu merupakan hal yang sah secara undang-undang yang ada. ”Yang bisa saya data adalah fenomena puncaknya. Karena saat ini tidak banyak orang yang mau muncul. Karena aprat saat ini menekan sedemikian rupa untuk tidak ke bumbung kosong,” ungkapnya.(Karebet)