Bacaini.ID, JAKARTA – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko berkomitmen membuka akses masyarakat miskin untuk mendapat modal usaha. Salah satunya dengan menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) agar memberikan kredit ultra mikro atau KUR.
Budiman mengatakan pemberian akses modal usaha bagi warga miskin akan membuka kesempatan mereka terlibat dalam program pemerintah. Termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Budiman berharap masyarakat miskin bisa menjadi supplier dalam penyediaan makanan untuk anak sekolah di daerah. “Saya akan bicara dengan perbankan, saya juga akan berkoodinasi dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) agar memberikan kredit ultra mikro atau KUR,” ungkap Budiman di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.
Program MBG yang menjadi bagian “Delapan Program Hasil Terbaik Cepat” pemerintahan Prabowo Subianto diharapkan dapat melibatkan masyarakat miskin dalam rantai pasok penyediaan bahan makanan. Meski belum memiliki data pasti mengenai jumlah masyarakat miskin di Indonesia, Budiman memasang target ambisius, yaitu minimal 50 persen dari mereka untuk dapat berkontribusi sebagai supplier.
Budiman menegaskan, pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh, bukan sekadar mengatasi gejala. “Jadi pengentasan kemiskinan bukan sekadar menyembuhkan simptom atau gejalanya, bukan menanggulangi, tapi mengentaskan. Bukan sekadar ngasih uang tunai, tapi harus ada pemberdayaan, pembangunan inklusif mulai dari sektor industri, juga kebijakan-kebijakan investasi,” imbuhnya.
Budiman juga menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat miskin juga harus berfokus pada pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia. di antaranya adalah pelatihan kompetensi untuk mengelola koperasi dan pelatihan teknologi dalam bentuk upskilling dan reskilling.
Langkah ini, menurut Budiman, dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pemberdayaan masyarakat miskin, sehingga mereka tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga berperan aktif dalam perekonomian nasional. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan keluarga miskin dan pra sejahtera.
Prosentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2024 tercatat sebesar 9,03%, menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun keluarga miskin didefinisikan sebagai mereka yang memiliki pengeluaran di bawah garis kemiskinan. Sementara keluarga pra sejahtera adalah mereka yang berada di atas garis kemiskinan tetapi masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar.
Program Pembiayaan Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang diluncurkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada tahun 2016 bertujuan untuk memberdayakan keluarga miskin dan pra sejahtera, terutama perempuan. Program ini menyediakan pinjaman modal tanpa agunan, dengan jumlah minimal Rp.2.000.000, yang sangat mudah diakses bagi mereka yang sebelumnya tidak terlayani oleh lembaga keuangan formal. Hingga saat ini, Mekaar telah melayani lebih dari 20,6 juta ibu-ibu di Indonesia, dengan 1,7 juta di antaranya berhasil “naik kelas” ke lembaga keuangan formal.
Sistem tanggung renteng yang diterapkan dalam program ini menciptakan rasa tanggung jawab bersama dalam pengelolaan pinjaman. Selain memberikan akses pembiayaan, Mekaar juga menawarkan pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha, yang sangat penting dalam meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan pengelolaan keuangan.
Dampak positif dari Program Mekaar sangat signifikan. Menurut data dari Sekretaris PNM Dodot Patria Ary, program ini telah membantu 1,7 juta warga keluar dari kemiskinan ekstrem, dengan rata-rata peningkatan pendapatan rumah tangga berkisar antara 1,36% hingga 1,71%. Hal ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya memberikan modal, tetapi juga meningkatkan taraf hidup keluarga miskin dan pra sejahtera secara berkelanjutan.
Mekaar juga berperan dalam mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap rentenir atau bank emok, dengan tingkat kredit macet yang sangat rendah, yaitu hanya 0,05%. Ini menunjukkan program tersebut berhasil dalam mengelola risiko dan memberikan dukungan yang tepat kepada para peminjam.
Dengan pendekatan yang holistik, Program Pembiayaan Mekaar PNM berkontribusi besar dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia, memberdayakan perempuan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. “Masyarakat tidak hanya dibantu, tetapi diberdayakan dan ditingkatkan kemampuanya agar ekonominya meningkat dan menjadi lebih baik”, ungkap Dodot.
Penulis : Danny Wibisono
Editor : Hari Tri Wasono