• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, August 28, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Antisipasi Sebaran Chikungunya, Dinkes Tulungagung Lakukan Fogging

ditulis oleh Editor
05/01/2023
Durasi baca: 2 menit
508 38
0
Antisipasi Sebaran Chikungunya, Dinkes Tulungagung Lakukan Fogging

Petugas Dinkes Tulungagung lakukan fogging di rumah warga. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Satu pekan terakhir, puluhan warga Tulungagung dilaporkan terjangkit penyakit chikungunya. Bahkan beberapa warga mengeluh tidak bisa berjalan akibat nyeri sendi serta kaki bengkak.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Didik Eka Sunarya Putra mengatakan bahwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung segera melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) dengan fogging larvasidasi.

“Dari hasil investigasi dan pengambilan sampling, kami menemukan sebanyak 31 warga di Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Tulungagung positif terjangkit chikungunya,” kata Didik kepada Bacaini.id, Kamis, 5 Januari 2023.

Menurutnya, warga yang terjangkit cikungunya rata-rata mengalami gejala demam, muncul ruam pada kulit, gatal, nyeri dipersendian, dan sakit kepala. Pengobatan massal dan PSM di rumah-rumah warga sudah dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit chikungunya.

“Memang lingkungan desa ini bisa dibilang kurang sehat, sehingga ada banyak tempat yang menjadi lokasi perindukan nyamuk penyebar penyakit chikungunya,” terangnya.

Didik menyebutkan, penyebaran chikungunya bisa terjadi karena adanya tempat-tempat yang lembab akibat cuaca ekstrem sehingga menjadi tempat indukan nyamuk untuk berkembang biak. Selain itu bisa jadi penyakit chikungunya menyebar akibat dari mobilitas warga paska liburan tahun baru.

“Bisa jadi ada orang dari luar Tulungagung yang sudah positif chikungunya kemudian membawanya ke wilayah Tulungagung,” paparnya.

Dijelaskannya lebih lanjut bahwa hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan seseorang yang terjangkit penyakit chikungunya. Meski begitu, penderita penyakit ini bisa sembuh dalam kurun waktu antara 10 sampai 14 hari.

“Obat yang diberikan sifatnya hanya support saja. Karena sampai saat ini belum ditemukan obatnya,” pungkasnya.

Di Dusun Gilang sendiri, warga yang terjangkit chikungunya ada sekitar 18 orang, mulai dari anak-anak hingga lansia. Mereka berasal dari RT 2 RW 3 dan RT 3 RW 3 dan kondisi ini terjadi sejak satu pekan lalu.

Pujiati, salah satu penderita chikungunya yang mengaku baru sembuh tiga hari kemarin mengatakan bahwa pada awalnya dia mengalami gejala pusing, mual, persendian sakit, dan sulit untuk berjalan.

“Kaki saya juga sempat bengkak. Saya hanya minum vitamin dan paracetamol di rumah saja,” kata Pujiati.

Pujiati menduga bahwa dirinya terjangkit chikungunya setelah merawat kedua orang tuanya yang juga terjangkit chikungunya. Bahkan anaknya juga sempat tertular penyakit yang sama.

“Saya dan anak saya sudah sembuh, tapi kedua orang tua saya masih sakit,” imbuhnya.

Selain fogging dari Dinkes Tulungagung, warga setempat juga diminta untuk untuk melakukan kerja bakti. Dengan harapan lokasi yang menjadi sarang nyamuk bisa diberantas.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Dinkes Tulungagungpenyakit chikungunyaTulungagung
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Pengurus PSHT Bltar mencatatakan diri di Bakesbangpol

PSHT Blitar Resmi Tercatat Sebagai Ormas di Bakesbangpol

Ngantuk bersama pasangan

Ngantuk Saat Bersama Pasangan Ternyata Tanda Hubungan Bahagia

Khofifah Pastikan Tak Ada Pungli di Sekolah Negeri

Khofifah Pastikan Tak Ada Pungli di Sekolah Negeri

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2720 shares
    Share 1088 Tweet 680
  • PAK APBD Blitar Gagal Terus, DPRD: Ada Apa dengan Bupati?

    626 shares
    Share 250 Tweet 157
  • Ultimatum Untuk Bupati Blitar dan Wabup Beky dari GPI

    742 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Pemkab Blitar Didesak Umumkan Hasil Donasi Puncak Hari Jadi

    772 shares
    Share 309 Tweet 193
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15519 shares
    Share 6208 Tweet 3880

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112